3.05.2011

Peace= Not For Sale

Demonstran, Para tetinggi, Politisi sampai Polisi. Bilang semua harus damai.

Libya dicekam. Rasa simpati pun berdatangan, Setuju bahwa, Marilah berdamai

Ekonomi jadi ancaman. Krisis global bukanlah sebuah permainan. Harga-harga, marilah berdamai.

Pesepak bola. Menendang, Berkompetisi. Rusuh kanan-kiri soal kemenangan. Habis itu berseru "Ayo damai!"

Semua marah.
Semua teriak.
Semua beradu.
Semua bercampur.
Mana simpati.
Mana empati.
Mana sebenarnya peduli?


Semua
Bertanya... Kapan kita harus damai?


Kenapa lupa tanyakan pada hati... apakah hati kita sudah berdamai?

*Semua di mulai dengan damai di hati sendiri.
Mungkin?



*Regards

1 komentar:

Unknown mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.