1.26.2011

Internship? Why not!

Welcome!
Magang.
Kata ini sempat hits banget di kalangan anak-anak iklan komunikasi 2007 sehabis Seminar “Be CreAdtive in Digital Era!” yang diadakan sebagai salah satu rangkaian acara Pekan Komunikasi 2007. Dan tentunya pembicara-pembicara di seminar itu adalah para muda-mudi hingga pakar yang sudahberkecimpung di bidang Periklanan.
Pembicara yang gue inget adalah Iswanda dan Dimaz dari Publicis serta Andrea Billy dari Lowe Worldwide. Hari sebelumnya seminar juga sempat diisi oleh tim Creative dari BBDO. Namanya gue lupa, gue cuma inget mukanya (sedikit). Maklum, waktu itu gue masih burem-burem soal Advertising. Jadi belum begitu excited soal Advertising.
Gimana nggak? Gue sampe bertanya-tanya hingga semester ke-empat gue di UI... Ini kenapa isinya teori komunikasi semua sih? Kenapa politik? 
Hukum? Sampai ilmu-ilmu pengantar yang jujur sedikit membuat gue bosen.
Berlanjut ke semester tiga, gue menguatkan hati untuk masuk Advertising.
Public Relation a.k.a Hubungan Masyarakat ... Lumayan menarik sih, tapi kurang seru. Coret
Komunikasi Media... Teori lagi? Oh, No...
Jurnal... Oke juga sih, tapi...
Dari ketiga jurusan tersebut, selalu ada tapinya, kecuali Iklan.
Ready. Steady. Go...!
Dari 99 mahasiswa Komunikasi UI angkatan 2007, maka ada 19 orang yang memilih mengibarkan singgasana mereka di kancah dunia periklanan.
Gue pikir.... Asik nih, Seru nih...
Lagi-lagi, gue merasa bosan. Dari semester tiga, empat... terus-terusan yang dipelajari Marketing. Kapan prakteknya? Kapan gue bisa bikin iklan? Kapan gue bisa ngayal-ngayal adegan-adegan lucu, konyol,panjang, singkat diiringi lagu-lagu atau efek-efek mulai dari efek beneran sampe efek buatan...?
Ada satu cerita yang bisa dibilang lucu, konyol, ataupun menyebalkan.
Di semester tiga, gue dan anak-anak Iklan mengambil mata kuliah Desain Komunikasi Visual. Dosen yang mengajarkan Desain Komunikasi Visual sebut saja Bapak Joko (nama disamarkan).
Keliatannya ya (keliatannya nih...), Bakalan seru banget ambil mata kuliah Desain Komunikasi Visual setelah sekian lama berkutat dengan pengertian Marketing dan teman-temannya.
Harapan punah sudah.
Selama lebih dari empat kali pertemuan, Bapak Joko kita ini selalu mengajarkan ala text book. Duduk di depan, sambil pegang buku, selama full dua jam Bapak Joko bebicara ... Apa pengertian desain... Apa pengertian Komunikasi... Apa pengertian Visual... Apa pengertian Gradasi... Apa pengertian Tekstur... Apa pengertian... Renungkan... Coba renungkan... Bagaikan mata kuliah filsafat...
Well, dunia rasanya berubah ketika masuk semester empat ke semeter lima dan enam.  Dunia periklanan mulai nggak begitu abu-abu.
Balik ke soal magang, beberapa hari setelah diadakannya seminar, Mbak Nadya dosen anak-anak yang tercinta (walau terlihat judes ketika ngajar tetapi dinobatkan yang paling young spirit dan memiliki kedekatan dengan anak iklan --à sering nongkrong bareng, ngerokok bareng, bahkan merencanakan M***K bareng * ups haha), menawarkan magang di Publicis.
Mbak Nadya      :  Ada yang mau magang nggak di Publicis, dicari copy writer
Gue                       : diem (merasa nggak berbakat jadi copy writer)
Lucky                     : Mau... Mau...!
Mbak Nadya      : Tapi yang dicari cewek...
Lucky                     : Yaaaah.... (menatap ke gue). Lo aja Dans... Lo kan suka nulis script
Gue                       : Yakali deh ki... Script teater, script sinetron...
Lucky                     : Ya nggak apa-apa... lumayan buat belajar.
Gue                       : (diem-diem tertarik)
Mbak Nadya      : Yaudah... Ni, kalau mau kirim e-mail ke sini (sambil memberikan kartu nama Dimaz).
Singkat kata, gue kirim e-mail ke Dimaz, dan nggak sampai beberapa hari gue ditelepon untuk interview ngobrol-ngobrol dengan Mas Afi. Setelah dateng interview dan ngobrol-ngobrol mas Afi pun gue diterima sebagai anak magang untuk copy writer. Sebenernya pas di wawancara gue deg-degan.
Dari samping ruangan interview terdengar suara capcus capcus bahasa Inggris sambil cekikikan.
“Mampus nih gue... Bahasa inggris masih beleberan? Kalo nggak bisa di jawab gimana? Kalo nggak ngerti? “
Tapi ketakutan gue ilang waktu diinterview sama mas Afi yang sangat santai dan baik hati :D
Pas mas Afi bilang, “Ok, kamu bisa magang di sini. Kapan mulai?”
Well, gue seneng banget. Karena kalau jadi magang, itu pertama kalinya gue bakal ngerasain real gimana kerja kantoran. Gimana dunia advertising sebenernya.
Welcome to Publicis Indonesia! Welcome Advertising World!
Pertama kali masuk Publicis berarti pertama kali belajar banyak tentang dunia kerja Advertising.  Real, tanpa asupan teori-teori lagi.
Satu kata yang harus- dan pasti ada setiap hari waktu masuk magang
Idea.
Idea.
Ide.
Ide.
Idee
idée
concepto
アイデア

Bagaimana cara mencari ide sebanyak-banyaknya dalam waktu sesingkat-singkatnya (mirip dengan prinsip ekonomi).
Ide bisa datang darimana saja, tapi pas masuk ke ruangan brainstorm, Gue bengong seketika
Gimana bisa para creative Publicisian secepat kilat ngadep tembok, nyeruput jus, bengong ngeliatin meja ngedapetin ide secepat itu?
Ini Gue yang enggak berbakat, apa memang mereka yang hebat. 
Pertanyaan itu terus terngiang setiap gue abis pulang magang. Sampai terkadang gue takut untuk menyampaikan ide, karena setiap Gue dapet ide , ketakutan ditolak besar banget.
HARDWORK. (MORE IMAJINATION)
Apa yang dibutuhkan jadi seorang pengiklan?
Selama magang di Publicis gue bisa menangkap, kreativitas bukan cuma soal....
Imajinasi...
Tapi juga...
Wawasan yang (SANGAT) luas
Dan nggak lupa...
Kerja keras dan berusaha.
And the most important thing...
PASSION.
PASSION. PASSION.
Sebagai seorang copy writer harusnya gue mampu memberikan banyak ide terutama iklan radio. Karena belum pernah magang, terkadang gue bingung harus ngapain di kantor...
Kadang sangat terbesit rasa menyesal (cieeeh) sama diri sendiri karena belum menghasilkan apa-apa ketika magang. L
Suatu pelajaran yang harus dibayar mahal oleh seorang magang seperti Gue yang bersifat pasif adalah... nyesel.
Kenapa dulu nggak bikin iklan A. Iklan B.
Tapi mengakui hal ini membuat Gue merasa “Ya, gue harus terus belajar. Gue mesti lebih berani. Gue mesti A. Mesti B”
Life’s not perfect without learning kan?
:D
Anyway, This is Publicisian in 2010. All master. All teacher. And my first place where i learning how to work and play with Advertising.
(Especially for Mas Afi, Kak Ade and Mas Dimas :D)



2 komentar:

Lucky Budianto Ardhi mengatakan...

terharu ada nama gue

dhannisa nurfira mengatakan...

kan lo support talent :D